Reformasi yang sudah berjalan tiga belas tahun berlalu begitu saja ......dan baru menghasilkan perubahan pada tatanan politik dan pergantian kepimpinan nasional, namun subtansi dari reformasi itu sendiri belumlah pada pokok persoalan yang diharapkan masyarakat, justru mentalitas dan moralitas anak bangsa kian menurun, belum tumbuh berkembang menjadi jati diri bangsa Indonesia yang sebenarnya, mereka masih terinspirasi oleh gaya hidup dan perilaku penjajah bangsa seperti tindakan kesewenang-wenangan, ketidak adilan, keserakahan, tidak punya rasa malu dengan melakukan KORUPSI, bahkan mereka yang melakukan korupsi merasa bangga...
Apa yang anda rasakan kami juga rasakan, apa yang anda alami kami juga alami...sekaranglah saatnya kita satukan langkah, satukan pandangan, jangan takut dan gentar terhadap perlakuan yang sewenang-wenang. Sekaranglah saatnya untuk berani menyampaikan aspirasi pada pimpinan atau pemerintahan yang berbuat kecurangan dengan merekayasa....bahwa perbuatan itu melawan hukum. Sekaranglah saatnya kita berani menolak ajakan dan perbuatan kolusi, korupsi, dan nepotisme, dan bila mana ada unsur pemaksaan laporkan!!!
PNS merupakan pekerjaan yang mulia, karena mengabdi dan berbakti pada bangsa dan negara, janganlah pekerjaan yang mulia ini anda rusak dengan tatanan hidup yang hanya menuruti hawa nafsu duniawi semata, tapi penyesalannya tidak akan berkesudahan seumur hidup. Sekaranglah saatnya PNS harus berani untuk berubah secara individu maupun secara global. Indonesia akan tersenyum rakyatpun ikut tersenyum manakala sumpah PNS tercantum kalimat : “Saya bekerja bukan untuk korupsi tapi untuk mengabdi”. Bila itu betul dilaksanakan tanpa pamrih hanya mengharapkan gaji dan penghasilan tambahan yang sesuai dengan peraturan, maka senyummu, senyumku, dan senyum seluruh rakyat Indonesia semua.
Kopak mengajak kepada seluruh teman-teman PNS yang masih punya harga diri dengan mengabdi setulus hati untuk berani mengatakan tidak untuk KORUPSI dan berani melawan terhadap kesewenang-wenangan pimpinan yang sering melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum. Rekayasa menjadi budaya pilihan, dan korupsi menjadi mata pencaharian yang di bangga-banggakan apalagi setelah hasil pemeriksaan oleh yang berwenang memeriksanya dengan tidak adanya temuan dengan sebutan wajar tanpa syarat, ya...itulah dunia, orang boleh mengelabui orang, setan mengelabui setan, tapi hatimu yang jujur dan suci tetap akan mengatakan itu dusta.
Kopak mengajak mari kita saatnya mencari jati diri, bangsa yang sebenarnya ramah dan santun, sabar menerima, jujur dan adil serta beradab, tidak beringas, serakah, dan tidak menjadi anak bangsa yang KORUPTOR. Sebagaimana di contohkan nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita berubah, lihat tanda-tanda kekuasaan ALLAH dengan menurunkan bencana dan musibah, manusia diingatkan, dielingkan agar jangan melakukan pengerusakan baik alam maupun pengerusakan akhlak dengan mengejar materi duniawi sehinggga lupa akan kewajibanya. Kita harus yakin pada yang telah menciptakan kita dimuka bumi ini, kita harus menerima dan mensyukuri nikmat pemberian Illahi Robbii. Mari kita bekerja dengan benar semata-mata ibadah untuk mendapat ridho ALLAH SWT, mudah-mudahan KORUPTOR sadar sebelum didoor, dan uang negara tidak di KORUPSI lagi, kesejahateraan PNS akan terpenuhi dan bahkan bukan saja kesejahteraan PNS yang terpenuhi akan tetapi kesejahteraan masyarakatpun tercukupi, karena pembangunan disemua sektor lancar dan dapat dipertanggung-jawabkan......semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar