Di negara antah berantah yang terdapat dikahiyangan ujung-ujunge jagat, kehidupan rakyatnya damai dan sejahtera proses kehidupanpun berubah seiring kemajuan jaman dan tekhnologi. Rakyat dan para pegawai negara antah berantah yang dulunya lugu,bersahaja, kini berubah menjadi kehidupan yang serba modern karena tuntutan kehidupan yang serba – serbu mereka kini menjadi pegawai yang senang berfoya-foya dan saling memamerkan kekayaanya tak terkecuali di Kota Walitrat (wani lipet duit rakyat ) pun tidak kalah hebohnya, kota walitrat merupakan kerajaan kecil yang ada di negara antah berantah yang merupakan bagian dari provinsi jabarata (jabatan basah rata-rata). Akhir-akhir ini kota walitrat mendadak jadi heboh akibat datangnya angin semriwing yang membawa bau tak sedap tentang kota yang mendapat julukan kota ter-korting di seantero kerajaan antah berantah, apalagi munculnya suatu gerakan baru dikota walitrat yang datang dari kalangan abdi dalem keputren yang mempunyai jabatan strategis di organisasi penguntil duit (OPD), organisasi yang didirikan oleh seorang patih abdi dalem itu bernama kelompok penghalang korupting (KOPAK) jadilah para penguasa dan para petingggi kalang badut, mereka langsung marah merah, mereka merasa terusik kedudukannya, mereka menjadi kebakaran rambut kepala puyeng telinga panas hati berdebar-debar bak mendengar suara mercon besar yang disulut dibawah tempat duduknya, sumpah serapah perintah tembak langsung pada sasaranpun dilontarkan pada organisasi penguntil duit ( OPD ) yang bernama bekapepede dan organisasi penguntil duit pengawas-awas untuk memanggil si kopok maaf si KOPAK (kelompok penghalang korupting) atas perintah seksudana (sekilas suka cari dana). Seksudana merupakan petinggi kota walitrat yang berada dikahiyangan negara antah berantah. Munculnya kabar-kabari tentang bau tak sedap bermula dari hasil survey sebuah lembaga Kahiyangan International Transparency (KIT), tapi kalau dinegara tetangga namanya Transparency International Indonesia (TII) yang menyatakan kota walitrat juara satu se-kahiyangan dalam bidang kota terkorting. Menurut Kelompok penghalang korupting (KOPAK) ini diakibatkan :
- Kurang tegasnya dari stekholder pemangku kebijakan sehingga dilapangan masih ada kekurangan disiplin, dan prestasi kerja aparatur pemerintahan rendah, adanya praktek-praktek penyalahgunaan wewenang yang dapat menimbulkan kebocoran dan pemborosan keuangan yang kurang kontrol dan pengawasan yang tidak ketat dari organisasi penguntil duit pengawas-awas, serta pungutan lier (pungutan puyeng) masih banyak terjadi, disamping itu pelayanan pada masyarakat belum cukup memuaskan begitu pula di bagian kepegawaian belum sepenuhnya sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Begitupun hasil pemeriksaan dari OPD pengawas-awas pada OPD yang ada di kahiyangan selama ini mengindentifikasikan masih adanya penyimpangan dan pelanggaran dan pemborosan hampir disemua organisasi penguntil duit.
- Kurangnya check and balance dari stekholder, hasil laporan tim pengawas-awas melalui staf durung pintarnya, kalau di negara tetangga namanya staf ahli, sehingga kerepotan dari sang raja kecil yang ada dikota walitrat, apalagi seksudana kurang kooperatif dan cenderung berpangku tangan tanpa adanya ketegasan dan selalu menerima laporan yang dapat menimbulkan bapake senang.
- Kurang cermat dalam menyikapi situasi dan problem yang terjadi akibat lemahnya waskat (pengawasan melekat) karena waskat berubah arti menjadi bli awas disikat.
Sesampune kula tutup cerita kota wlitrat yang ada dikahiyangan negara antah berantah, kula jaluk dihapunten, bilih wonten cerita niki kang sami, niki cuma cerita fiktif. Maturnuwun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar